avatar-link-ahsan
Search
Close this search box.

Celakalah Anak Yang Durhaka

┈┉┉━━━ ❁﷽❁ ━━━┉┉┈

📋 “CELAKALAH ANAK YANG DURHAKA”

Oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, MSc حفظه الله تعالى

Janganlah kita menjadi anak yang durhaka
Ingatlah: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2, shahih)

Dari Abu Hurairah, Nabi ﷺ bersabda,

رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ثُمَّ رَغِمَ أَنْفُهُ ». قِيلَ مَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ وَالِدَيْهِ عِنْدَ الْكِبَرِ أَحَدَهُمَا أَوْ كِلَيْهِمَا ثُمَّ لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ

“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina. Ada yang bertanya, Siapa, wahai Rasulullah? Beliau bersabda, (Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim no. 2551)

Beberapa faedah dari hadits ini:

1. Nabi ﷺ mendoakan jelek bagi orang yang durhaka pada orang tua. Yang dimaksud roghima anfuh adalah hidungnya ditempeli debu. Dan maksud perkataan seperti ini adalah doa kejelekan yaitu doa kehinaan dan kefakiran.

2. Berbakti pada orang tua adalah menaati dan mendahulukan perintahnya, berakhlaq yang mulia di hadapannya, menjalin hubungan dengan koleganya dan selalu mendoakannya. Jadi, jangan dipahami bahwa namanya berbakti pada keduanya hanyalah menuruti apa yang mereka cita-citakan. Namun beraklaq yang mulia dan tutur kata yang baik juga merupakan kebaktian pada keduanya.

3. Berbakti pada orang tua merupakan suatu kewajiban baik di kala mereka berada di usia senja atau pun di usia muda.

4. Hadits ini dikhusukan berbakti pada mereka ketika usia senja (tua). Hal ini menunjukkan sangat ditekankannya berbakti ketika itu karena berbakti kepada keduanya ketika mereka berada pada usia senja terasa berat dan sulit.

5. Durhaka kepada orang tua termasuk dosa besar. Sebagaimana yang Nabi ﷺ sebutkan dalam hadits lainnya, “Apakah kalian mau kuberitahu mengenai dosa yang paling besar?” Para sahabat menjawab, ” Mau, wahai Rasulullah”. Beliau lalu bersabda, “(Dosa terbesar adalah) mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua”. Beliau mengucapkan hal itu sambil duduk bertelekan [pada tangannya]. (Tiba-tiba beliau menegakkan duduknya dan berkata), “Dan juga ucapan (sumpah) palsu”. Beliau mengulang-ulang perkataan itu sampai saya berkata (dalam hati), “Duhai, seandainya beliau diam.” (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Durhaka pada orang tua menyebabkan seseorang menjauh dari rahmat Allah dan berhak mendapat siksa neraka.

7. Contoh durhaka pada keduanya adalah enggan menaati perintahnya, berkata kasar pada keduanya, berakhlaq yang jelek pada keduanya dan sering membuat mereka merasa sedih.

8. Tidak boleh menaati kedua orang tua dalam rangka berbuat maksiat pada Allah. Menaati mereka hanyalah dalam kebaikan saja dan bukan dalam kemungkaran.

9. Berbakti pada orang tua adalah jalan menuju surga.

Demikian beberapa faedah dari hadits di atas. Kami harap para pengunjung bisa membaca tulisan di web ini dengan judul Ibu, Ayah … Aku Ingin Meraih Surga.Semoga bisa menjadi pelengkap.

Semoga Allah menjadikan kita sebagai anak yang selalu berbakti kepada orang tua kita, apalagi jika diberi kesempatan dengan keberadaan di sisi kita.
https://rumaysho.com/809-celakalah-anak-yang-durhaka.html

┈┉┉━━━❅❁®❁❅━━━┉┉┈

Social Media

Facebook
Twitter
Telegram
WhatsApp
Print
Email

Most Popular

Categories

Social Media

Ahsan Muslim Media

Ahsan Muslim Media

Mendekatkan Keluarga Kepada Sunnah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

On Key

Related Posts

Tanda Kebaikan Islam Seseorang

Oleh : Fariq Gasim Anuz حفظه الله تعالى   Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah Shalallallahu alihi wa sallam telah bersabda yang artinya:

Artikel & Status Nasehat

┈┉━━━ ❁ ﷽ ❁ ━━━┉┈ 🔰 Artikel & Status Nasihat 🔰 📝 Adab Terhadap Orang Tua Dan Guru 🗒️ Adab dalam menuntut ilmu adalah sebab

Menjaga Perasaan Orang Lain

Oleh Ustadz Fariq Gasim Anuz حفظه الله تعالى Dari Ibnu Mas’ūd radhiallahu anhu beliau berkata: Rasūlullāh Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang